ASI dalam plastik Buat ibu kerja, pasti akrab dengan kesibukan memeras serta memahami benar langkah simpan ASI perah supaya masih terbangun mutunya. Satu lagi yang harus diketahui ialah bagaimanakah cara menjalankan penghangat ASI saat akan memberi ASI perah pada sang kecil.
Walau mutunya tentu tidak sama dengan ASI yang diberi langsung melalui menyusui atau direct breastfeeding, sedapat mungkin ASI perah terbangun dengan pastikan perkembangan hawanya tidak mencolok.
Langkah menghangatkan ASI yang tepatAda cara-cara yang dapat dilaksanakan untuk menghangatkan ASI. Pilihan alat penghangat ASI juga bermacam, dapat sesuai dengan keperluan dan anggaran. Apa triknya?
1. Menyelup di mangkukCara paling konservatif waktu menghangatkan ASI dengan menyelupnya di mangkok pada keadaan masih juga dalam wadah berisi air hangat. Dalam ini, wadahnya dapat berbentuk botol kaca atau plastik spesial sekali gunakan. Baiknya, ASI perah yang awalnya berada di freezer serta akan dikasih ke sang kecil, telah di turunkan ke chiller satu hari awalnya.
Menghangatkan ASI perah dengan menyelupnya di mangkok tak perlu kelamaan, cuma nantikan sampai ASI perah jadi cair prima. Baru selanjutnya alihkan ke media pemberian ASI yang umum dipakai.
2. Mengaliri dengan air hangatSelain menyelup di mangkok, ASI perah dapat juga dihangatkan dengan mengalirinya dengan air hangat (bukan air panas). Perlu waktu beberapa waktu sambil menempatkan ASI perah di container hingga hawanya sesuai temperatur ruang serta dapat dikonsumsi bayi.
3. Bottle warmerAlat penghangat ASI yang semakin ringkas dan banyak dipakai ialah bottle warmer. Terdapat beberapa brand dengan feature berlainan yang dapat diambil. Triknya cukup hanya menempatkan ASI perah di bottle warmer dengan waktu yang sesuai dengan temperatur ASI perah. Tekankan mengetes terlebih dulu ASI perah supaya tidak panas sebelum memberinya pada bayi.
Perlakukan ASI perah seperti liquid gold yang demikian bernilai. Tekankan proses menghangatkan ASI betul-betul sesuai dengan prosesnya supaya mutunya masih terbangun. Disamping itu, tekankan hindari lakukan beberapa hal misalnya:
Menghangatkan ASI perah di microwave sebab dapat mengakibatkan temperatur begitu tinggi atau overheating serta bisa membakar lidah bayi
Menghangatkan ASI dengan memanasinya di atas kompor
Kembalikan ASI perah yang telah di turunkan ke chiller kembali pada freezer
Mengeduk atau mengocok ASI perah untuk mencampurkan sisi foremilk serta hindmilk, kerjakan pergerakan swirl atau goyangkan perlahan-lahan saja supaya tidak menghancurkan elemen asi
ASI perah yang tidak habis masih dapat dikonsumsi dalam tempo 2 jam, bila lebih dari pada itu tekankan untuk membuangnya
Turuti bagaimana rutinitas bayi waktu konsumsi ASI perah. Ada yang dapat mengkonsumsinya tanpa ada perlu dihangatkan (temperatur ruang), ada yang perlu betul-betul hangat. Hal penting ialah tekankan telah mengecek temperatur ASI perah dengan meneteskannya ke tangan untuk pastikan hawanya tidak tinggi.
Langkah menghangatkan ASI yang betul dapat juga bagi pada pengasuh supaya Anda semakin tenang waktu tinggalkan Sang Kecil.
[[artikel-terkait]]
Impak menghangatkan ASI perah pada nutrisiAda beberapa riset yang cari tahu semakin dalam impak menghangatkan ASI perah pada nutrisi didalamnya. Ketentuan yang tentu ialah jangan menghangatkan ASI perah di microwave atau di atas kompor sebab dapat mengakibatkan hawanya begitu tinggi.
Menghangatkan ASI perah secara salah bisa mengakibatkan kerusakan signifikan pada muatan nutrisinya. Jauhi juga memakai air keran atau dispenser yang begitu panas. Cuma pakai air hangat untuk mencairkan ASI perah.
Ibu yang baru menyesuaikan dengan semua kepentingan memeras ASI serta memberinya pada sang kecil lumrah bila berasa bingung sebelumnya. Tetapi perlahan-lahan, dapat diketahui taktik untuk dapat terus kerja serta pastikan nutrisi anak tercukupi melalui ASI perah dari si ibu.